Sunday, February 14, 2010

Suara-suara Kecapi Malioboro



di sepanjang malioboro.
kau akan menemukan dirinya.
dia melangkah pelan dan pasti.
caping di kepala nya.
kecapi digendongnya dengan selendang.
senyum sumringahnya lepas begitu hangat.
guratan di wajahnya menggambarkan banyak cerita.
putih rambutnya. bukti waktu sudah memakan hidupnya.
jari-jarinya cekatan. menari-nari di antara senar-senar tua itu.
melantunkan suara-suara pengharapan.
jangan kau tanya siapa dia.
jangan kau acuhkan dia.
dengarkan saja dengan hati.
lagu-lagu suara jiwanya.
dan kau akan mengerti. mengapa dia disana. mengapa dia bernyanyi untuk negeri ini.

my stuff when i was young



Lupakah kalian kepada mereka? mereka yang menemani kalian tumbuh besar, 
menemani kalian sebelum masa remaja merenggut kalian dari mereka.


kata orang masa kecil adalah masa yang paling indah.
waktu kita kecil, kita pasti punya barang-barang beharga.
barang-barang dimana selalu kita bawa kemana-mana.
barang-barang yang mungkin sangat kita sayangi.
setelah kita beranjak dewasa, bertambah umur, apakah mereka masih kita simpan?
apakah mereka masih kita sayangi dan berharga bagi kita?


Natal tahun 2009 kemarin aku pulang ke rumah ku.
banyak yang kulakukan di sana.
selain bertemu kawan-kawan lama. kawan-kawan sepermainan semasa kecil.
mengenang masa-masa indah. masa dimana aku masih polos.
masa dimana aku tidak tau apa itu musik rock. apa itu cewek seksi.
hahahahahahahahhaha.
tidak seperti anak-anak kecil jaman sekarang. yang suka musik rock, cewek seksi danpornografi.

dan aku menemukan barang-barang berharga ku semasa dulu itu.
ya, Bunda menyimpannya dengan baik.
aku tertawa sendiri. mengingat kembali ke tahun-tahun silam.
lucu dan sangat menyenangkan.

mungkin sampe aku bekeluarga dan punya anak nanti,
barang-barang itu akan selalu tersimpan dan memiliki kenangan tersendiri.

jadi, apa barang berharga mu ketika masih kecil?masih adakah mereka?



TAMIYA.
mobil ini aku beli semasa SMP. aku rakit sendiri loh...hehehehehe







Remote Control. Police Car.
mobil ini dibelikan Oma ketika aku SD.










 



Hand Gun.
pistol ini aku beli ketika SD, 
ketika itu memang lagi marak- maraknya pistol ini.

Wednesday, February 10, 2010

welcome to djakarta part 2

yang kubenci dari Ibukota adalah kemacetannya daripada kriminalitasnya.


kalo nanti memang aku dapet kerjaan nya di Ibukota, 
mau tak mau aku harus siap menghadapi kerasnya ibukota.
Tinggal di Ibukota selama 5 hari kemarin sudah memberikan bukti.
bahwa jakarta adalah kota gila. kota dimana tak kucicipi satupun yang namanyakenyamanan.
peluh keringat menetes tiap hari. keluh kesah selalu tertutur dalam sebuah umpatan.

hari sabtu tanggal 6 yang lalu, aku sudah mengalami perjalanan yang sangat melelahkan.
perjalanan dari Bekasi ke Pamulang yang memakan waktu hampir 2-3 jam.
pantatku sampe tepos. belom lagi suara bising klakson yang membuat naik darah.
malam minggu. hari dimana menjadi hari langganan kemacetan yang super rumit.
aku dan teman ku si capunk. kami berdua naik motor. 
tidak bisa bergerak, tidak bisa menyalip.terjebak didalam kerumunan semut-semutIbukota.
jalanan becek karena gerimis turun malam itu.
asap kendaraan mengepul ke atas, kembali suara bising klakson bercampur umpatan terdengar sangat merdu.

siapa suruh datang Jakarta?
memang tidak ada yang menyuruh bahkan memaksa aku untuk mengadu nasib ke Ibukota ini.
mau tak mau, karena gudangnya pekerjaan ada di Jakarta.

oh..iya..
pernah tidak terjebak macet di palang jalur kereta api?
aku pernah !!!!
ya...hari jumat itu, tanggal 5 aku dan capunk terjebak macet di palang jalur kereta api.
suara klakson beradu dengan suara sirine tanda peringatan kereta akan lewat.
aku cuma berkata "ya Tuhan, saya masih mau hidup".
hari yang gila. seakan nyawa manusia ini hanya lah mainan.

aku memang harus terbiasa dengan kota ini.
dan aku harus lebih mengenal lebih dalam lagi dengan Jakarta.

walau bagaimanapun aku akui.
Jogja memang adalah kota yang paling nyaman untuk ditinggali.
dan aku akan sangat merindukan Jogja.

Thursday, February 4, 2010

welcome to djakarta part 1


djakarta.akankah kota gila ini menjadi rantauanku selanjutnya?

Rabu, 3 Februari aku menginjakkan kaki di Soe-tta. Aku keluar dari bandara dengan wajah setengah ling-lung. maklum sudah lama aku tak menginjakkan kaki di ibukota tercinta ini. aku langsung mencari halte Bus Damri. sekitar 15 menit aku menunggu Damri tujuan Bekasi. iya...tujuanku adalah GIANT Bekasi, temanku sudah menunggu ku disana.

setelah turun di GIANT. ternyata si Uphil belom ada. tak terlihat batang hidungnya yang besar itu. sekitar 10 menit baru dia nongol diantara kerumunan semut-semut djakarta itu.

perjalanan selanjutnya adalah rumah uphil. kami menempuh sekitar 20 menit. 

Uphil. teman SMA ku di djogja. tepatnya adik kelas ku.
Rumahnya sederhana sekali. dengan kontrakan aku dan teman-teman di djogja saja lebih sederhana rumahnya si uphil. ternyata kehidupannya keras juga di ibukota ini.
sungguh aku tak menyangka. 

jam 8 malam, aku diantar uphil ke rumah capunk. rumah capunk jauh berbeda dengan uphil. rumah capunk tingkat 3. besar dan bagus. capunk lebih beruntung dari uphil.
sungguh. mencolok sekali. dari tempat yang sempit dan kumuh aku pindah ke tempat elite dan mewah.
rencanaku nanti mau menginap di rumah tidut. jam 9 tidut menjemput ku di rumah capunk. tidut teman seangkatan ku di SMA, sedangkan capunk adek kelas seangkatan dengan uphil.
tidut baru pulang kerja. dia adalah seorang auditor. kerjanya dari pagi sampe malam. kerja keras bung !!!!

jam 10 malam, aku dan tidut meluncur ke PONDOK GEDE. waktu tempuh sekitar 30 menit.
kalo rumah tidut tetap sama seperti 7 tahun lalu. ya....ketika aku masih duduk di kelas 1 SMA, aku pernah maen ke rumah tidut,
hoaamm...
aku mengantuk..
aku harus tidur..
besok pagi ada tes di NUTRIFOOD...


zz.zZZzz.zz..ZZ..zz