yang kubenci dari Ibukota adalah kemacetannya daripada kriminalitasnya.
kalo nanti memang aku dapet kerjaan nya di Ibukota,
mau tak mau aku harus siap menghadapi kerasnya ibukota.
Tinggal di Ibukota selama 5 hari kemarin sudah memberikan bukti.
bahwa jakarta adalah kota gila. kota dimana tak kucicipi satupun yang namanyakenyamanan.
peluh keringat menetes tiap hari. keluh kesah selalu tertutur dalam sebuah umpatan.
hari sabtu tanggal 6 yang lalu, aku sudah mengalami perjalanan yang sangat melelahkan.
perjalanan dari Bekasi ke Pamulang yang memakan waktu hampir 2-3 jam.
pantatku sampe tepos. belom lagi suara bising klakson yang membuat naik darah.
malam minggu. hari dimana menjadi hari langganan kemacetan yang super rumit.
aku dan teman ku si capunk. kami berdua naik motor.
tidak bisa bergerak, tidak bisa menyalip.terjebak didalam kerumunan semut-semutIbukota.
jalanan becek karena gerimis turun malam itu.
asap kendaraan mengepul ke atas, kembali suara bising klakson bercampur umpatan terdengar sangat merdu.
siapa suruh datang Jakarta?
memang tidak ada yang menyuruh bahkan memaksa aku untuk mengadu nasib ke Ibukota ini.
mau tak mau, karena gudangnya pekerjaan ada di Jakarta.
oh..iya..
pernah tidak terjebak macet di palang jalur kereta api?
aku pernah !!!!
ya...hari jumat itu, tanggal 5 aku dan capunk terjebak macet di palang jalur kereta api.
suara klakson beradu dengan suara sirine tanda peringatan kereta akan lewat.
aku cuma berkata "ya Tuhan, saya masih mau hidup".
hari yang gila. seakan nyawa manusia ini hanya lah mainan.
aku memang harus terbiasa dengan kota ini.
dan aku harus lebih mengenal lebih dalam lagi dengan Jakarta.
walau bagaimanapun aku akui.
Jogja memang adalah kota yang paling nyaman untuk ditinggali.
dan aku akan sangat merindukan Jogja.
No comments:
Post a Comment