Saturday, August 22, 2015

Geng EsKrim, Sensodyne dan Bali


Halo semua!

Akhirnya gw bisa menginjakkan kaki gw ke Pulau Dewata. Berlibur ke Bali adalah impian gw sejak dulu. Mungkin beberapa dari kalian sudah sering dan biasa ke Pulau Bali. Tapi bagi gw dan beberapa orang lain mungkin pergi ke Bali adalah sebuah rencana lama yang belum terlaksana dan ingin sekali diwujudkan. Nah, buat kalian nih yang belum pernah ke Bali dan pengen banget kesana, mungkin kalian bisa meniru cara gw ini. Yes, apalagi kalau bukan menjadi Quiz Hunter! Hahahahaha.

Liburan ke Bali ini gw dapetin secara gratis karena gw dan teman-teman gw berhasil menjadi pemenang kedua dari kuis kompetisi foto yang diadakan Sensodyne di Facebook pada bulan Maret 2015 dengan tema #EnjoyTanpaNgilu . Well, target utama jadi pemenang utama biar dapet liburan gratis ke Thailand, tapi kita juga bersyukur jadi runner up dapet liburan gratis ke Bali. Hehehehe. Pemenangnya boleh mengajak 4 orang teman untuk ikut liburan gratis. Jadi gw ajaklah teman-teman gw buat ikutan kuis ini.

Ini Foto Kita yang berhasil memenangkan kompetisi #EnjoyTanpaNgilu Sensodyne


BALI, Here We Go!

Liburan ke Bali berlangsung selama 3 hari 2 malam, tanggal 10-12 Agustus 2015. Pagi-pagi buta kami sudah siap di Bandara Soekarno Hatta karena flight Garuda kita pagi banget. Oh iya, tim gw kali ini terdiri dari Revy, Hira, Taufan dan Ifan. Sesampainya di Bandara, kami bertemu dengan Panorama Tour yang ditunjuk Sensodyne untuk menjadi penanggung jawab liburan kami selama di Bali.

Pagi itu adalah pagi yang menyenangkan buat gw dan teman-teman. Selain karena kita dapet liburan gratis ke Bali, kita juga dapet uang saku! Luar biasa Sensodyne ini. Sungguh di luar dugaan kita semua. Masing-masing dari kita mendapatkan uang saku sebesar satu juta rupiah. Bagaikan mendapatkan durian runtuh. Thank you, Sensodyne! 

Sesampai di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, kami bergegas mencari seseorang yang kira-kira berpenampilan layaknya tour guide dan membawa papan nama "Sensodyne Enjoy Tanpa Ngilu". Hahahahaha. Asik nya lagi, kita disambut layaknya artis terkenal, kita diberikan kalung rangkaian bunga. Keren banget deh.

Disambut dengan kalung rangkaian bunga

Spot 1 - Warung Wardani

Dari Bandara, kami langsung makan siang di Warung Wardani. Warung ini adalah warung halal yang terkenal di Bali. Menu yang ditawarkan di warung ini adalah makanan khas Bali yaitu nasi campur ayam, nasi campur sapi atau kombinasi keduanya. Lokasinya berada di Kota Denpasar, sekitar 1 jam dari Bandara Ngurah Rai. Sayangnya sarana parkir kendaraan agak susah, banyak orang yang terpaksa parkir kendaraannya di pinggir jalan sehingga jalanan menjadi macet.


Nasi Campur Warung Wardani


Spot 2 - Museum Trick Art 3D

Itenary perjalanan kami selama 3 hari sudah diatur oleh pihak Sensodyne dan Panorama Tour. Jadi kami tinggal duduk manis mengikuti itenary. Setelah kenyang makan nasi campur, kami bergegas menuju Museum Trick Art 3D yang berlokasi di Seminyak. 

Ketika memasuki museum, kita wajib melepas alas kaki dan dititipkan di loket masuk. Setelah itu kita akan ditemani oleh seorang pemandu selama di dalam museum. Museum ini didirikan pada tahun 2014, memang masih tergolong baru. Saat itu masih sepi pengunjung, mungkin publikasinya masih kurang atau karena kami berkunjung saat hari kerja bukan hari libur jadinya sepi deh, atau memang wisatawan kurang tertarik untuk berkunjung ke museum ini, pastinya wisatawan yang pergi ke Bali lebih tertarik  untuk melihat kebudayaan, dan menikmati pantai atau alamnya.


Spot 3 - Pantai Kuta

Setelah puas foto-foto di Museum Trick Art 3D, kami langsung bergegas ingin menikmati sunset di Pantai yang terkenal di Bali, apalagi kalau bukan Pantai Kuta. Tapi rencana tinggal rencana, karena sore itu langit agak mendung sehingga kami gagal mengabadikan momen matahari terbenam. Alhasil, kami menikmati batagor aja di pantai. Hahahaha, jauh-jauh ke Bali, makannya batagor di Pantai Kuta. 


Spot 4 - Ayam Betutu

Setelah dari Pantai Kuta, kami menikmati makan malam dulu sebelum balik ke Hotel. Menu makan malam kami adalah Ayam Betutu. Gw lupa nama warungnya apa, tapi yang jelas pedes nya gak ada ampun. Gilak, gw sampe keringetan kayak abis mandi.

Ayam Betutu yang Super Pedas!

Tempat menginap kita adalah Hotel Best Western Sunset Road (Sekarang namanya berganti menjadi Hotel Ramada Sunset Road). Lokasinya berada di Jalan Sunset Road, Badung, Kuta, Bali.
Spot 5 - Tanjung Benoa Water Sport

Di hari kedua, pagi harinya kami menghabiskan waktu di Tanjung Benoa Water Sport. Di sini, kita bisa melakukan berbagai macam rekreasi wisata air seperti jet ski, parasailing, banana boat, flying fish, snorkeling, fyling board, rolling donut, sea walker, wakerboarding,  water ski, glass bottom boat dan pulau penyu. Tapi kita cuma main Flying Fish, rolling donut dan parasailing, soalnya kalau mau main yang lain harus bayar sendiri dan harganya lumayan menguras kantong hehehehe. 

Tanjung Benoa Water Sport

Wefie dulu di Tanjung Benoa


Spot 6 - Warung Mak Beng

Setelah puas dan lelah bermain di Tanjung Benoa, perut kami pun keroncongan. Lalu kami pun langsung berangkat untuk menikmati santapan siang kami di Warung Mak Beng. Lokasi nya dekat Pantai Sanur, sekitar 15 km sebelum bibir pantai. Menu nya cuma satu yang disajikan di warung ini yaitu sop ikan, ikan goreng dan sambel nya yang maknyosss. Gw mengakui sajian menu Mak Beng ini enak banget. 

Menu Ikan di Warung Mak Beng
Warung Mak Beng ini sudah berdiri sejak tahun 1940. Kalau kalian ke Bali, wajib mampir ke Warung Mang Beng. Banyak artis dan tokoh-tokoh terkenal yang sudah mampir ke  warung ini, terbukti dari banyak foto artis yang dipajang di dinding. Hanya saja memang warung ini kurang luas dan tidak bisa menampung banyak pengunjung sehingga mau tak mau harus antri kalau mau wisata kuliner di Warung Mak Beng.


Spot 7 - Pantai Pandawa

Kami sangat puas dan kenyang dengan makanan Mak Beng, rasanya jadi ngantuk dan pengen bobok siang. Hahahaha. Tapi ini kan liburan, tidur siang mah tidak ada di dalam itenary. Destinasi selanjutnya adalah Pantai Pandawa. Beberapa saat sebelum tiba ke pintu masuk, kita akan akan disuguhkan oleh tebing-tebing batu kapur yang menjulang tinggi. 

Sesuai dengan namanya, kita akan menjumpai kelima patung Pandawa (Arjuna, Yudhistira, Bima, Nakula dan Sadewa) yang berada di tebing-tebing pantai ini. Sebelum ada patung-patung tersebut, pantai ini dulu dikenal dengan nama "secret beach", ya pantai rahasia karena letaknya yang terpencil dan dulu masih sepi belum terjamah oleh banyak manusia. Lalu namanya sempat berubah menjadi Pantai Kutuh karena memang pantai ini berlokasi di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. 


View dari atas Pantai Pandawa

Bermain Kano di Pantai Pandawa

Ice Cream di Pantai Pandawa

Spot 8 - Monkey Forest Ubud

Destinasi selanjutnya yang kami kunjungi adalah Monkey Forest Ubud yang berlokasi di Desa Pakraman, Padangtegal, Ubud. Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini adalah kawasan hutan yang dipenuhi dengan sejumlah kera. Kalau kemari, harap menjaga barang-barang pribadi seperti kacamata, kamera, tas atau handphone. Karena kera-keranya suka usil, bisa-bisa barang-barang anda diambil oleh para kera. Tapi tenang, ada pawang nya kok. Jadi jika barang kita diambil oleh kera, sang pawang bisa membantu untuk mengambilnya kembali.


Pintu Masuk Monkey Forest Ubud


Rute Jalan di Monkey Forest Ubud


Kera nya nih

Spot 9 - Bali Pulina

Bali Pulina adalah tempat wisata minum kopi sambil menikmati pemandangan alam. Lokasinya berada di Tegalalang, Gianyar, Ubud. Ketika masuk ke tempat ini, kita akan disambut dengan ramah oleh seseorang layaknya pemandu yang akan menjelaskan proses pembuatan kopi.


Biji Kopi
Setelah dijelaskan secara lengkap mengenai proses pembuatan kopi. Kita akan diajak turun ke bawah, yaitu area warung, dimana kita bisa menikmati kopi sambil melihat pemandangan alam yang indah. Banyak spot bagus buat foto-foto di sini. Oh iya, kita akan mendapatkan tester kopi gratis yang disajikan di dalam beberapa gelas sloki keramik kecil. Setiap gelas berisi rasa yang berbeda, seperti kopi vanila, kopi ginseng, kopi coklat dan sebagainya. Menu yang terkenal di sini adalah kopi luwak, tapi gak ada testernya. Kalau kita mau minum kopi luwak ya bayar dong. Hehehehe.


Beberapa Kopi Tester di Bali Pulina

Minum kopi di alam terbuka memang sangat mengasyikkan. Perpaduan antara mata yang dimanjakan dengan kemolekan alam Bali dan jiwa yang disegarkan oleh nikmatnya kopi. Kalau nanti gw kembali ke Bali, gw pasti akan ke Bali Pulina lagi. :)

Suasana Bali Pulina 

Ngopi sambil melihat pemandangan


Spot 10 - Joger dan Krisna Bali

Kalau ke Bali, ya pastinya beli oleh-oleh lah ya. Pastinya kalian tahu kan kalau beli oleh-oleh di Bali ya ke Joger dan Krisna Bali. Di sini gw gak sempet buat foto-foto karena fokus cari oleh-oleh buat Nyokap dan saudara-saudara gw. Hahahaha.


Spot 11 -  Warung Made

Hari terakhir di Bali ditutup dengan makan siang di Warung Made. Menu yang kami santap pastinya adalah menu yang terkenal, apalagi kalau bukan Nasi Campur. Di Bali, ada beberapa cabang Warung made. Gw sama teman-teman mampir di Warung made yang berlokasi di Seminyak.


Nasi Campur Warung Made

Warung Made hampir tidak pernah sepi, apalagi saat musim liburan tiba. Semua wisatawan, baik domestik dan mancanegara pasti akan mencoba masakan Bali di Warung Made. Selain makanannya yang enak, yang menjadi keunikan dari Warung Made adalah desain bangunan yang memiliki ciri khas Bali. Tempatnya lumayan luas dan nyaman, serta memiliki interior yang lucu dan unik sehingga bagus buat foto-foto.


Epilog

Dari kiri ke kanan: Taufan, Revy, Bayu, Hira, Ifan (Kolam Renang Hotel)

Nah, itulah sekilas cerita gw liburan gratis ke Bali bersama teman-teman. Gw sangat berterima kasih kepada Tuhan atas rejeki ini, selain itu gw juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Sensodyne yang sudah memilih foto gw sebagai pemenang sehingga mimpi gw untuk liburan ke Bali terwujud. Maklum ini adalah pertama kali gw ke Bali. Iya, emang gw kampungan ya..hahahahaha.

Sampai jumpa, semoga kita bertemu kelak suatu hari nanti.

Terima kasih sudah sempat membaca.


Salam senyum,

Bayu







Thursday, April 30, 2015

Gelar baru di belakang nama.




Seperti kata Paman Ben kepada Peter Parker, "with great power. comes great responsibility"


Akhirnya, hari yang dinanti datang juga. Tanggal 12 Maret 2015 merupakan salah satu hari bersejarah di dalam hidup gw. Yes, gw bangga karena gw adalah orang pertama yang sidang dan lulus di Pasca Sarjana MBA UGM  angkatan Executive B-25 C. 

Pagi yang cerah di Kota Jogja seakan turut bergembira merayakan kelulusan gw. Senyum sumringah Papa juga pasti tampak di Surga melihat gw berhasil memenuhi impiannya. Akhirnya Pa, anak lanang mu lulus S2. Pagi itu, gw mempresentasikan thesis gw mengenai branding di hadapan ketiga Dosen Penguji. Entah mengapa, gw gak merasakan gugup sama sekali. Gw sangat tenang dan biasa saja. Sementara teman-teman di grup WA sudah ribut, nanyain situasi sidang gw. Bahkan malah temen gw yang gugup dan panik, padahal gw yang sidang, kenapa dia yang jadi panik. Hahahaha. 
Satu hal momen yang tak terlupakan adalah ketika Pak Bayu Sutikno, salah satu penguji berkata di akhir sidang, katanya "Presentasi yang bagus, kamu tidak mempermalukan klan Bayu." Gw pengen ngakak sengakak-ngakaknya saat itu. Yes, Pak...hidup klan Bayu!

Kiri ke Kanan: Bu Iin Mayasari, Bu Yulia Arisnani , Pak Bayu Sutikno



Sebulan kemudian, tanggal 23 April 2015 akhirnya gw diwisuda di Gedung Graha Sabha Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Hari yang melelahkan tapi menyenangkan. Gw sangat berterima kasih sekali kepada Tuhan yang sudah membantu gw sehingga semua berjalan lancar, juga buat keluarga dan orang-orang terdekat yang sudah menemani dan memberi dukungan. Tak lupa juga gw berterima kasih banyak kepada Dosen pembimbing gw yang super baik hati, Ibu Iin Mayasari, yang selalu mau membalas email dan whatssapp dari gw.  Terima kasih semuanya. Semoga gelar baru ini bisa gw gunakan untuk memberikan kebaikan kepada orang lain. Amin.


Gw udah MBA loh




Tuesday, February 10, 2015

Lombok: Kesan Pertama Begitu Menggoda



Hai, Siapa yang sudah pernah berkunjung ke Lombok? Apa kesanmu?
Indah ya? Iya memang indah dan menawan. Itu lah kesan pertama gw ketika untuk pertama kalinya berkunjung ke sana.

Perjalanan gw ke Lombok ini berkat menang kuis kompetisi foto Instagram Batik Air seperti yang sudah gw ceritakan di postingan yang berjudul: Naik Private Jet ke Lombok.
Bersama 5 orang pemenang lainnya, Singgih, Zikri, Comax, Tanya, Benny dan gw berangkat naik private jet dari Bandara Halim Perdana Kusuma pada tanggal 30 Januari 2015 dan kemudian kembali ke Jakarta pada tanggal 1 Februari 2015.

Selfie dulu di dalam private jet
Setibanya di Lombok International Airport, kami langsung disambut oleh tour guide dan dibawa untuk makan siang di restoran. Gw lupa apa nama restorannya, tapi menunya seafood dan enak banget. Sumpah!

Spot 1 - Pantai Tanjung Aan

Destinasi spot wisata yang pertama kami kunjungi adalah Pantai Tanjung Aan. Sepanjang perjalanan, kami sering menjumpai turis-turis asing alias bule yang berkendara dengan sepeda motor sambil membawa papan selancarnya yang digantung di samping motor. Lokasi Pantai Tanjung Aan ini sekitar 75 km dari Kota Mataram. Setelah sampai di lokasi, gw langsung berlari sambil telanjang kaki menuju pantai. Wow, kaki gw merasakan ada yang berbeda. Yes, pasir nya beda! Pasir di Tanjung Aan bulat-bulat seperti merica dan berwarna agak kekuningan.

Pasir nya nih 

Kita juga akan menemui sebuah tanjung kecil seperti bukit di Pantai Tanjung Aan, dimana kita dapat melihat pemandangan yang memanjakan mata sambil merasakan semilir angin dan alunan deburan ombak yang berbaur menyejukkan hati yang galau. Hahahaha.


Tanjung Aan
Tanjung Aan dari atas



Spot 2 - Desa Sade

Setelah puas menjelajah Tanjung Aan, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Sade yang berlokasi di Lombok Tengah bagian selatan, sekitar 8 km dari Bandara. Di Desa Sade ini, kita bisa melihat langsung kebudayaan asli Suku Sasak yang masih terjaga sampai saat ini. Bentuk bangunan, pakaian, tarian, adat istiadat dan gaya hidup nya tergolong masih tradisional.


Desa Sade

Desa Sade memiliki sekitar 700 penduduk, dimana semuanya saling bersaudara. Yes, Suku Sasak tidak melarang untuk menikah dengan saudara sendiri.
Rumah-rumah di Desa Sade atapnya terbuat dari ijuk jerami dan dinding nya terbuat dari anyaman bambu. Lantainya sendiri dari tanah liat dan sekam padi. Yang membuatnya unik, beberapa waktu tertentu, lantainya akan digosok dengan kotoran kerbau. Suku Sasak percaya bahwa kotoran kerbau itu dapat membersihkan lantai, mengusir serangga dan menangkal pengaruh ilmu jahat dari luar. Bau? tentu tidak. Karena setelah kering, kotoran kerbau tersebut akan disapu dan digosok dengan batu.

Rumah Suku Sasak


Laki-laki di Desa Sade bekerja sebagai petani padi dan palawija. Sementara para perempuan Desa Sade melakukan pekerjaan menenun kain. Kalian bisa melihat langsung proses menenun di Desa Sade, bahkan kalian juga bisa langsung pilih-pilih dan beli kain yang kalian sukai di sana. Keterampilan menenun ini merupakan tradisi yang diwariskan turun temurun oleh Suku Sasak. Bahkan gadis Suku Sasak wajib bisa menenun jika ingin menikah.


Proses menenun Suku Sasak

Spot 3 - Tanjung Ringgit

Di hari kedua, kami melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan. Tapi sebelumnya kami mampir ke Tanjung Ringgit. Disini kita bisa melihat keindahan laut dan tebing-tebing. Sayangnya, foto-foto gw disini hilang. Jadi tidak ada dokumentasi disini.

Spot 4 - Gili Trawangan

Hari kedua ini, kami menghabiskan banyak waktu di Gili Trawangan. Katanya kalau ke Lombok, wajib ke Gili Trawangan. Yes, pulau itu memiliki keindahan yang luar biasa. Kami menggunakan kapal cepat melalui pelabuhan Teluk Nara. Perjalanan laut ini ternyata cepat juga sekitar 15-20 menit. Gw kira bakal lama hahahahaha.

Pelabuhan Teluk Nara


Me and The Team



Setiba di Gili Trawangan, mata gw langsung terpukau dengan keindahannya. Pasir pantainya yang putih dan landscapenya yang memanjakan mata membuat gw berdecak kagum. "Gila, akhirnya gw sampai juga di sini", kata gw dalam hati. Kita bisa mengelilingi pulau ini dengan jalan kaki, naik sepeda atau naik dokar/andong. Gw dan teman-teman memilih buat jalan kaki buat explore setiap sudut pulau ini.
Dua sejoli sedang menikmati keindahan Gili Trawangan


Pantai Gili Trawangan



Wilayah yang paling ramai di Gili Trawangan ini adalah bagian sisi timur. Banyak cafe-cafe di pinggir pantai yang bagus buat dijadikan objek foto. Sementara sisi barat berdiri banyak hotel-hotel besar karena pemandangannya bagus buat melihat matahari terbenam. Ada spot bagus buat foto yaitu ayunan di tepi pantai. Kalau kalian ke Gili Trawangan, kalian wajib foto di sini.


Ayunan di Ombak Sunset

Menikmati suasana di cafe tepi pantai

Di Gili Trawangan, kita juga bisa melakukan snorkeling dan diving. Tenang, ada tempat penyewaan peralatannya kok. Tapi karena cuaca waktu itu sedang mendung dan akhirnya turun hujan, jadi kami memutuskan untuk tidak melakukan snorkeling dan diving, percuma ntar gak keliatan apa-apa di dalam air. Hehehehe.






Kayaknya seru kalau menginap dan menghabiskan malam di Gili Trawangan. Kita bisa memilih penginapan yang sesuai dengan budget yang kita miliki. Katanya, setiap malam pergantian tahun di Gili Trawangan ini ramai banget, banyak pesta yang diadakan di sini. Wah, menarik nih..., pengen lah nanti cobain menghabsikan malam tahun baru di Gili Trawangan.

Hari itu, kami tidak menginap di Gili Trawangan. Setelah puas mengelilingi pulau, akhirnya sekitar pukul 5 sore kami bergegas pulang kembali ke Hotel.


Spot 5 - Desa Sukarara

Hari terakhir, sebelum menuju bandara, kami mampir ke Desa Sukarara (dibaca: Sukarare) yang berada di wilayah tengah Lombok. Desa ini merupakan salah satu desa yang menjadi pusat industri tenun yang ada di Lombok. Di sini, kita bisa memilih dan membeli kain tenun khas Lombok yang sangat indah. Harganya berkisar dari Rp 25.000 hingga Jutaan Rupiah. Selain bahan dan lama prosesnya, semakin rumit proses pembuatan nya maka semakin mahal harganya.

Uniknya, di sini kita bisa mencoba memakai baju tradisional Lombok. Setelah itu kita bisa foto-foto di rumah adat khas Lombok yang ada di desa ini.



Gw nih pakai pakaian adat Lombok

Zikri dan Singgih sedang bertarung


Penginapan/Hotel

Oh iya, hotel tempat kami menginap adalah Hotel Kila Senggigi, terletak di Pantai Senggigi, sisi barat pulau Lombok. Hotelnya keren, pelayanannya ramah dan makanannya enak! Hahahaha, dasar Bayu orang kampung. Kita juga bisa melihat langsung pemandangan pantai di hotel ini.


Hotel Kila Senggigi

View Laut di Hotel

Ada Catur di hotel ini hahahaha

Oh iya, kalian bisa melihat foto-foto gw di instagram gw: @brnadbayu  atau juga bisa lihat video pendek gw tentang perjalan gw ke Lombok ini di youtube, klik link ini:  Lombok-Gili Trawangan-Flying Private Jet. atau bisa nonton di bawah ini:





Kiri ke Kanan: Zikri, Benny, Singgih, Tanya, Comax

Nah, itulah sekilas cerita mengenai perjalanan gratis gw ke Lombok. Senang rasanya bisa melihat langsung keindahan langsung Pulau Lombok, gak sekedar liat foto-foto di internet. Hahahahaha. Indonesia menang indah! Gw juga senang bisa mendapatkan teman-teman baru di perjalanan ini, saling berbagi cerita dan pengalaman. Kata-kata yang selalu gw bawa dalam perjalanan atau traveling adalah: "There will always be a reason why you meet people. Either you need to change your life, or you're the one that will change theirs."

Sampai jumpa, semoga kita bertemu kelak suatu hari.

Terima kasih sudah sempat membaca.

Salam senyum,

Bayu


















Sunday, February 8, 2015

Naik Private Jet ke Lombok


Kalau kalian baca judul postingan gw di atas, pasti muncul pertanyaan: Bayu naik private jet? Emang Bayu punya private jet? gila, gaya banget..., paling juga cuma cerita fiksi atau kalau bener juga paling si Bayu cuma jadi pembantu yang bersih-bersih di pesawat...Hahahahaha.

Tapi ini cerita nyata kok, bukan fiksi, bukan mimpi.
Yes, gw naik private jet untuk pertama kali nya dalam hidup gw. Semoga akan ada kesempatan lagi yang kedua, ketiga, dan seterusnya buat naik private jet..., atau  minimal punya satu private jet...hahahahaha...amin.


Ini Private Jet nya.


Lanjut ke pertanyaan berikut nya, kok bisa Bayu naik private jet?
Jawabannya adalah: Gw menang kuissss.....hahahahaha. Ya, gw akhirnya berhasil mendapatkan grand prize winner dari kuis kompetisi foto instagram yang dibuat oleh Maskapai Penerbangan Batik Air. Kompetisi foto ini berlangsung dari tanggal 1 Oktober sampai 31 Desember 2014. Para peserta disuruh posting foto yang mengandung unsur Batik Air. Dimana ada 2 pemenang yang dipilih setiap minggu (jadi total ada 22 pemenang). Dari 22 pemenang tersebut dipilih 6 orang terbaik yang mendapatkan grand prize berupa liburan ke Lombok dengan private jet di bulan Januari 2015. Dan gw beruntung menjadi salah satu dari 6 orang tersebut. 😄

Foto yang gw upload ke instagram untuk kompetisi ini bisa dibilang sederhana. Gw bikin origami pesawat-pesawatan dengan menggunakan logo Batik Air. Terus origami pesawat-pesawat itu gw gantung pakai benang. Kalian bisa lihat fotonya di bawah ini.

Foto Gw yang menang di kompetisi instagram Batik Air

Ini adalah pertama kalinya gw menang kuis mendapatkan hadiah utama. Sebelumnya gw pernah menang kuis tapi cuma mendapatkan hadiah hiburan doang. Mungkin kalian pernah baca postingan gw: I am a Quiz Hunter.  Seperti yang gw tulis di postingan tersebut, bahwa buat memenangkan kuis disamping dipengaruhi "keberuntungan" tapi juga butuh NIAT, USAHA dan DOA. Eh, satu lagi, PANTANG MENYERAH. Sebelum gw berhasil memenangkan kuis Batik Air ini, gw juga banyak mengalami kegagalan di kuis yang lain. Tapi gw gak menyerah untuk mencoba dan terus mencoba. That's the point.


Gw bersama para pemenang grand prize dan crew private jet.


Wefie dulu lah di dalam private jet.

Begitulah kira-kira cerita gw mengenai keberuntungan gw memenangkan hadiah utama kuis untuk pertama kalinya. Perasaan gw sangat luar biasa ketika baca pengumumannya. Seneng  bercampur haru bercampur gak percaya. Pokoknya seperti mimpi.

Kalau kalian ada yang punya cerita sama seperti gw? Share dong....
Salam anak quiz hunter!
Mari berburu kuis....

Baca juga cerita perjalanan gw di Lombok di sini: Lombok-Kesan Pertama Begitu Menggoda.

Terima sudah menyempatkan waktu untuk membaca,

Salam senyum,

Bayu